Friday, March 26, 2010

Kamu Harus Tahu tentang Kencing Manis

Dapet bahan bagus lagi nih buat yg masih mau tau soal kencing manis a.k.a Diabetes. Check this out....

Apa itu penyakit Diabetes Melitus ?

Penyakit Diabetus Melitus / kencing manis / sakit gula adalah penyakit kronik dengan konsentrasi gula dalam darah yang tinggi.
Siapa saja yang beresiko terkena penyakit Diabetes ?

Seseorang yang :

  • Mempunyai saudara, orangtua atau kakek-nenek dengan Diabetes.
  • Obesitas (gemuk) atau berat badan lebih.
  • Usia diatas 45 tahun.
  • Prediabetes (glukosa darah puasa atau sesudah makan melebihi normal atau toleransi glukosa terganggu).
  • Mempunyai tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi.
  • Melahirkan bayi lebih dari 4 kg.

Apa penyebab penyakit Diabetes ?

Faktor keturunan atau genetik merupakan penyebab utama. Untuk diabetes tipe 2, faktor lingkungan, obesitas dan kurangnya aktifitas fisik merupakan pemicu utama penyakit ini. Orang dengan Diabetes pada mulanya mengalami suatu keadaan yang dinamakan “resistensi insulin” sebelum mereka gemuk. Dengan bertambahnya umur, kebiasaan makan tidak sehat, obesitas dan tidak melakukan aktifitas fisik secara bersama-sama dapat memicu terjadinya Diabetes.
Bagaimana gejala penyakit Diabetes ?

Gejala penyakit Diabetus adalah sebagai berikut :

  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
  • Cepat merasa haus dan lapar.
  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
  • Cepat merasa lelah dan mengantuk.
  • Luka yang sukar sembuh.
  • Gatal-gatal sekitar kelamin.
  • Kesemutan pada kaki / tungkai.
  • Kemampuan seks menurun.
  • Penglihatan kabur (seringnya berganti ukuran kacamata).
  • Melahirkan bayi lebih dari 4 kg.

Kapan seseorang disebut menyandang penyakit Diabetes ?

Seseorang dikatakan sebagai penyandang penyakit Diabetus Melitus bila pada pemeriksaan laboratorium kimia darah, konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa (GDP) pagi hari > 126 mg/dL dan/atau 2 jam sesudah makan > 200 mg/dL, atau glukosa darah sewaktu (GDS) melebihi 200 mg/dL.
Apa akibat penyakit Diabetes ?
Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan terjadinya perubahan serius pada jantung, syaraf, ginjal, dan mata. Kelainan tersebut disebut Komplikasi Diabetes.
Seseorang bisa mengalami Diabetes selama bertahun-tahun tanpa mengetahui bahwa orang tersebut sudah terkena Diabetes Melitus. Konsentrasi glukosa darah yang tinggi dapat merusak bagian/organ tubuh. Oleh karena itu pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin. Pengendalian Diabetes melitus dilakukan dengan mengusahakan agar konsentrasi glukosa darah mendekati normal sehingaa dapat menghentikan atau memperlambat kerusakan pada mata, syaraf, dan ginjal.
Bagaimana mencegah penyakit Diabetes ?
Dengan gaya hidup sehat yaitu konsumsi makanan dengan gizi seimbang, tinggi serat dan rendah lemak serta melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari sehingga tercipta berat badan ideal.
Apa saja jenis penyakit Diabetes ?
Penyakit Diabetus Melitus terdiri dari :
Diabetes Melitus tipe 1 : (Diabetus Melitus tergantung insulin).
Penyandang Diabetus Melitus tipe 1 adalah anak-anak dan para remaja, tidak gemuk, dan bila penyakitnya diketahui harus menggunakan insulin. Pankreas sangat sedikit membentuk insulin atau bahkan tidak sama sekali.
Diabetes Melitus tipe 2 : (Diabetus Melitus tidak tergantung insulin).
Penyandang Diabetus Melitus tipe 2 biasanya sudah dewasa atau berusia lanjut dan agak gemuk.
Apa yang harus dilakukan jika telah terkena Diabetes ?
Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan, baik oleh petugas kesehatan atau siapapun. Tetapi Diabetes Melitus dapat dikendalikan dengan makanan sehat dengan gizi seimbang, tinggi serat dan rendah lemak serta melakukan aktifitas fisik / latihan jasmani seperti jalan kaki selama 30 menit setiap hari secara teratur sehingga mencapai berat badan ideal. Dan sebaiknya memeriksakan glukosa darah pada saat puasa dan sesudah makan. Apabila makanan sehat, latihan jasmani, dan obat diabetes tidak dapat menurunkan glukosa darah anda, mungkin anda perlu suntikan insulin. Anda mungkin perlu menggunakan insulin saja tanpa tablet tau insulin dengan tablet.
Apa saja komplikasi yang disebabkan karena Diabetes ?

Konsentrasi glukosa darah yang tinggi terus-menerus dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi kronis. Terutama pada pembuluh darah besar dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung., stroke dan gangren kaki / tungkai, sedangkan pada pembuluh darah kecil mengakibatkan kerusakan pada mata, ginjal dan syaraf.
Komplikasi berat yang dapat terjadi adalah:

  • Gangguan kemampuan seksual.
  • Serangan jantung (infark jantung).
  • Stroke.
  • Gangren diabetikum dengan akibat amputasi kaki.
  • Kebutaan.
  • Gagal ginjal sehingga perlu cuci darah.

Cegah Diabetus Melitus, kenali gejalanya, lakukan Gaya Hidup Sehat mulai sekarang...!!!

Sumber : Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI

sumber dari sini

Tuesday, March 23, 2010

Oyong Sebagai Antidiabetes

dapet email dari temen kantor soal oyong sebagai makanan anti diabetes, berikut saya salin disini..

JAKARTA-- Sayur oyong tentu tak asing bagi masyarakat Indonesia . Oyong yang memiliki nama latin, Luffa Cylindrica sering pula dikenal dengan gambas atau ceme. Buahnya bersiku-siku memanjang kulitnya keras layaknya katus sedangkan dagingnya lunak dan halus berwarna hijau.Tak berbeda dengan komoditas lainya, oyong tumbuh subur di daerah penggunungan.

Sayangnya, masih banyak orang yang tidak memahami manfaat oyong untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu daerah yang tahu akan khasiat Oyong adalah Jawa Barat.

Konon, sebagian besar masyarakat Jawa Barat mengkonsumsi biji buah itu setiap kali pemeriksaan darah menjelang berhaji. Mereka cukup mengkonsumsi 2 biji setiap hari selama 2 minggu untuk mendapatkan kadar gula dalam darah yang tidak terlalu tinggi. Secara otomatis, saat gula darah akan diukur, para calon haji lolos dari jeratan angka kadar gula yang terlalu tinggi.

Lantas apa rahasia dibalik khasiat oyong? Kandungan Cucurbitasin jawabannya. Kandungan senyawa cucurbitasin dalam biji oyong berperan dalam menurunkan gula darah. Beragam penelitian memang membuktikan senyawa yang terkandung pada anggota famili Cucurbitaceae ini sebagai antidiabetes

Tak hanya berkasiat bagi diabetes, oyong dapat menyembuhkan penyakit semisal, Radang usus, asma hingga meningkatkan air susu ibu (ASI)b>. Berikut langkah yang perlu dilakukan :

  • Bagi penderita radang usus, disarankan ambil oyong yang sudah tua secukupnya. Potonglah oyong dan jemur hingga kering dan tumbuklah hingga halus. Setiap 20 gram bubuk oyong diseduh air panas setengah gelas dan minumlah 1-2 kali sehari.
  • Bagi penderita asma, ambil oyong muda beserta tangkainya dan buatlah jus. Minumlah jus oyong ini 2 kali sehari secara teratur.
  • Sedangkan, untuk radang tenggorokan, bisa mengkonsumsi satu buah oyong muda dalam bentuk jus dan tambahkan ke dalamnya gula batu atau gula pasir. Minumlah 2-3 kali sehari secara teratur.
  • Oyong juga berkhasiat menambah volume Air Susu Ibu. Caranya, buah oyong dan bijinya dipanggang, lalu ditumbuk halus. Seduhlah setiap 6 gram bubuk oyong dengan setengah gelas air panas, minumlah 1-2 kali sehari.
  • Untuk anak-anak yang menderita cacingan bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi biji oyong hitam 30 gram sedangkan untuk dewasa 40-50 gram. Oyong ditumbuk halus, seduhlah bubuk biji oyong itu dengan air panas secukupnya, minumlah sehari sekali.
  • Penderita radang kelenjar telinga juga bisa memanfaatkan oyong sebagai obat alternatif. Caranya, Ambil oyong 500 gram dipotong kecil-kecil dan campurkan dengan daun sambiloto sebanyak 50 buah. rebuslah kedua bahan itu dengan air 2 liter, biarkan hingga air rebusan tersisa 500 cc, dan minumlah 2-3 kali sehari.
  • Untuk melancarkan peredaran darah, ambil oyong 205 gram dan jamur kuping hitam 20 gram, masaklah sesuai selera dan masakan tersebut berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah. Tertarik, selamat mencoba.

Rekan2

Jika ada teman2/keluarga/ kerabat/tetangga yang memiliki riwayat diabetes, boleh dicoba apa yang ditulis oleh Robert Som tsb, saya sendiri memiliki riwayat turunan diabetes, dan setelah saya coba mengikuti terapi tsb, ternyata memiliki khasiat dan manfaat, sekarang ini tingkat gula saya berkurang secara bertahap, dan saya mulai menghentikan penggunaan obat Glucopage850 yang selama ini saya konsumsi secara rutin. Namun dianjurkan tetap menghindari makanan yang terlalu manis dan batasin asupan karbohidrat.

Best Regards,
ROBERT SOM
Yup, sekarang kembali ke pengalaman saya.. terus terang sebelumnya saya belum pernah coba sayur oyong. Setiap orang rumah masak, saya selalu gak makan karena saya kira pare yang rasanya pahit :p

Setelah terkena diabetes, saya coba makan sayur oyong karena oyong merupakan salah satu jenis sayuran yang bisa bebas saya makan karena kandungan kalorinya dapat diabaikan selain ketimun, labu air, lobak, slada air, dan tomat (setidaknya demikian yg tertulis di fotocopy-an yang dikasih oleh ahli gizi). Pertama kali makan, memang enak..!!! hehehe... seger di tenggorokan, akhirnya malah nagih minta dibikinin terus supaya bisa makan banyak hehehehe...

btw, untuk teman-teman saya ingatkan sekali lagi... jaga pola makan dan ikuti gaya hidup sehat. jangan nunggu di vonis kena diabetes type 2 baru pada nyesel,, atur makan dan olahraga minimal jalan kaki 1/2 jam setiap pagi..

yuk kita hidup sehat...

Friday, March 19, 2010

10 kebiasaan kecil penyebab diabetes

Dalam hidup ini berlaku hukum “tabungan”. Apa yang kita lakukan menjadi tabungan di masa mendatang. Apa yang kita tabung sedikit demi sedikit akan terasa hasilnya bertahun-tahun kemudian. Begitu pun dengan penyakit.
Mulai dari segelas minuman favorit hingga suka menonton TV hingga larut. Siapa nyana kalau itu bisa meningkatkan risiko diabetes?

1. Teh manis

Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas).

Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.

Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

2. Gorengan

Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil

Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

Pengganti: Buah potong segar.

4. Kurang tidur.

Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.
Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.

5. Malas beraktivitas fisik

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi , Vietnam, berlipat ganda.
Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.

Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres

Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.
Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.

Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.

7. Kecanduan rokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.

Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

8. Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.

Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.

9. Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.

10. Keranjingan soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

Pengganti: Jus dingin tanpa gula.

Sumber : Prevention

Note : Untuk kasus saya, harus saya akui point nomor 2,4,5 dan 10 sangat-sangat saya sukai. Untuk kalian semua, jagalah kesehatan sedini mungkin.

artikel dicopy dari http://informasi-diabetes.com

Thursday, March 18, 2010

daun salam untuk saya


Daun Salam (eugenia polyantha) adalah tanaman berupa pohon yang tingginya mencapai 25 m. Tumbuhan dari suku myrtaceace ini tersebar mulai dari Burma sampai dengan Pulau Jawa. Di daerah Jawa, tanaman ini sering disebut manting, di daerah Madura dan Sunda, disebut salam, sedangkan di Sumatera disebut meselengan. Daun tumbuhan ini berbentuk lonjong, berbau sedap jika diremas sehingga banyak digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Buahnya berbentuk bulat dan berwarna merah jika sudah tua.

Cara membuat ramuan:

  • Daun salam sebanyak 75-100 gr direbus dalam tiga gelas air hingga tinggal setengahnya. Air rebusannya kemudian didinginkan dan disaring, lalu diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
  • Hari berikutnya, daun salam yang telah direbus itu ditambah air sama banyak, direbus lagi sampai tinggal setengahnya.
  • Air rebusannya di-minum lagi dengan cara yang sama. Hari ketiga, daun salamnya diganti dengan yang baru, lalu direbus lagi, dan diminum kembali seperti cara tersebut di atas. Hal itu dilakukan sampai kadar gula dalam darah kembali normal.

kalo baca artikel yang saya copy dari indo diabetes diatas rasanya jadi geli sendiri. Pada saat saya di rumah sakit ada beberapa saudara yang menyarankan agar saya meminum air rebusan daun salam ini yang pada akhirnya di implementasikan oleh sang istri saat saya sudah dirumah. pagi-pagi udah minta ijin sama tetangga buat ngambil daun salam-nya, ngambil kira-kira 20 lembar langsung direbus sama istri.

gak berapa lama.... ditarolah itu gelas gede berisi air rebusan daun salam yang wanginya hhmmm... terus terang bikin saya mual hehehe... cium baunya aja mual, bisa bayangin gimana saya minumnya. akhirnya air itu saya minum sedikit-sedikit sampe habis. dan itu saya minum sehari dua kali selama seminggu.

Untunglah tuhan menunjukan cara meramu yang baik dan benar (menurut saya hehehe ). Menurut artikel diatas saya cukup meminum air rebusan daun salam itu sebanyak SETENGAH GELAS saja !! sedangkan selama ini saya minum air tersebut sekitar 4 kali lipatnya hahahaha... saya langsung kasih liat artikel tersebut ke istri, dan komentar istri singkat aja..

"untung kamu gak mabok daun salam yah sayang..."

GUBRAX....

i still love you sayang, buktinya sekarang udah gak minum obat lagi... mungkin gara-gara air daun salam itu hehehe...

Sunday, March 14, 2010

MITOS SEPUTAR DIABETES

Terkadang, mitos yang beredar tentang penyakit diabetes membuat orang melakukan cara yang kurang tepat untuk mencegah penyakit ini. Berikut beberapa mitos salah yang dilansir oleh Organisasi Diabertes Amerika.

  1. Konsumsi gula terlalu banyak menyebabkan diabetes. Diabetes disebabkan oleh kombinasi genetic dan factor gaya hidup. Bagaimanapun, kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes type-2. Jika ada riwayat diabetesdalam keluarga, hal yang direkomendasikan adalah makan makanan sehat dan olahraga teratur untuk menjaga berat badan.
  2. Penderita diabetes tidak bisa memakan permen atau coklat. Jika makanan yang dimakan adalah bagian dari program makan sehat atau digabungkan dengan olahraga, maka permen, coklat, atau kudapan yang manis dapat dikonsumsi oleh penderita. Pada orang dengan diabetes cenderung tidak ada ‘off limit’ atau larangan dibanding mereka yang tidak memiliki diabetes.
  3. Seseorang dapat tertular diabetes dari orang lain. Ini sepenuhnya salah. Meski hingga saat ini belum diketahui mengapa seseorang menderita diabetes, namun diabetes tidak menular seperti halnya batuk atau flu. Gen ditengarai lebih berperan, terutama diabetes type-2. Faktor lain adalah gaya hidup.
  4. Penderita diabetes harus memakan makanan khusus penderita diabetes. Makanan yang sehat untuk penderita diabetes sama dengan makanan sehat untuk orang lain – rendah lemak (terutama lemak jenuh dan trans), moderat untuk garam dan gula, dan makanan berbasis bahan biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Versi makanan diabetis tidak membuktikan adanya keuntungan khusus. Kadar gula darah tetap meningkat, biasanya lebih mahal, dan memiliki efek laksatif jika mengandung alcohol gula.
  5. Penderita diabetes, hanya boleh sedikit mengonsumsi makanan bertepung, seperti roti atau kentang. Makanan bertepung adalah bagian dari makanan sehat. Yang terpenting adalah porsi yang dikonsumdi. Roti gandum, sereal, nasi, dan sayuran bertepung seperti kentang, ubi, dan jagung dapat dimasukkan dalam daftar makanan atau kudapan. Kuncinya adalah ukuran porsi. Untuk kebanyakan penderita diabetes, tidak masalah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Makanan bertepung dari biji-bijian juga merupakan sumber serat yang baik untuk pencernaan.
  6. Penderita diabetes lebih rentan untuk terkena flu atau penyakit lain. Seseorang dengan diabetes tidak menjadi lebih mudah menderita flu atau penyakit lain. Namun, penderita diabetes disarankan untuk vaksinasi flu. Ini karena infeksi dapat mempengaruhi control gula darah, hingga berisiko untuk meningkatkan kadar gula darah, dan untuk penderita diabetes type-1, meningkatkan risiko ketoacidosis.
  7. Insulin menyebabkan atherosclerosis dan tekanan darah tinggi. Insulin tidak menyebabkan atherosclerosis. Di laboratorium, memang ada bukti bahwa insulin dapat memulai proses awal terkait atherosclerosis yang membuat dokter kerap khawatir insulin mungkin dapat memperburuk tekanan darah tinggi dan penyempitan arteri. Tapi sekali lagi, itu tidak terjadi
  8. Insulin menyebabkan pertambahan berat badan, dan karena obesitas tidak menguntungkan, maka insulin seharusnya tidak digunakan. Baik UKPDS (United Kingdom Prospective Diabetes Study) dan DCCT (Diabetes Control & Complications Trial) menunjukkan bahwa benefit manajemen glukosa dengan insulin jauh dari risiko menambah berat badan.
  9. Buah-buahan adalah makanan yang sehat. Oleh karena itu, tidak masalah untuk mengonsumsi sebanyak yang diinginkan. Buah memang makanan sehat karena mengandung serat, vitamin, dan mineral. Karena buah mengandung karbohidrat, maka perlu dimasukkan dalam daftar makanan. Jumlah, frekuensi, dan type buah perlu dikonsultasikan pada ahli gizi.
  10. Tidak perlu mengubah regimen diabetes kecuali kadar A1C lebih besar dari 8 persen. Makin baik control glukosa, makin sedikit kemungkinan komplikasi diabetes. A1C dalam kisaran 7, tidak menggambarkan control yang baik. Makin dekat ke kisaran normal, yaitu di bawah 6 persen, makin kecil kemungkinan komplikasi.

Seperti tercetak di Majalah Farmacia Edisi November 2006 , Halaman: 10
di sadur dari sini

naek salah... turun salah...

Hari ini, 14 Maret 2010 bersamaan dengan ulang tahun istri saya kembali cek gula darah. dateng pagi-pagi jam 7 ke RS. Mekarsari Bekasi langsung di ambil darah dan hasilnya gula darah puasaku adalah 97 (alhamdulillah)...

ok, langsung makan.... nyari warteg belom pada buka. Payah !!! akhirnya makan sama gorengan dua biji (nasi dibawain istri dari rumah biar gak makan banyak-banyak katanya). Btw, kayaknya perut saya yang besar ini sudah mulai adaptasi dengan pola makan sedikit tapi sering ini, terbukti dengan kenyangnya saya setelah makan nasi 1/2 gelas belimbing ditambah gorengan dua dan buah pir satu. Kenyang bener.... sekarang tinggal tunggu jam 9.15 buat test gula darah setelah makan, oh iya sesuai petunjuk dokter saya sebelum makan nasi makan dulu dua obat yaitu glucophage 500mg dan amadiab 3 mg.

Jam 9.15 saya cek lagi gula darah setelah makan dah hasilnya adalah.... 91 HAhaaahhahah.... malah lebih rendah dari sebelumnya,,, orang lab sampe meriksa dua kali karena menurut mereka harusnya setelah makan itu gula darah lebih tinggi dari yg pertama. Saya gak ngerti salah dimana, cuma menurut orang lab mungkin karena makan saya tadi kurang banyak (LAAH... orang segitu aja udah kenyang pak) dan kesimpulan mereka adalah... obatnya mantap hahahahha..... drop gula detected.

mereka tanya saya beberapa hal yg merupakan tanda-tanda hipo seperti sering gemeter gak, lemes gak, dll dan saya jawab enggak... ya sudah orang lab cuma bilang nanti kalo kontrol ke dokter bilang aja kamu makan obat dolo sebelum makan nasi... OK pak kata saya :p (secara yg nyuruh aja dokternya hehehe)

Langsung pulang... sampe rumah setelah cerita ke istri, lagsung dikasih pisang sama roti... enak...enak hehehe...

hasil akhir hari ini...

puasa 97
setelah puasa 91

Thursday, March 11, 2010

Jalan pagi setiap hari

Sehari setelah keluar dari RS, langsung besoknya setelah subuh jalan-jalan keliling komplek kurang lebih 30 menit, malah pas hari pertama sampe kesasar bareng bini saking asiknya muter-muter dan jalan ke dalem-dalem hehehe..

Ibu mertua menyarankan saya untuk jalan pake sendal atau sepatu soalnya takut kaki kena sesuatu di jalan, oh iya.. berhubung kita lagi ngomongin soal jalan kaki, berikut ada artikel yang saya baca dari indodiabetes soal olahraga ini saya akan salin kesini..

Olahraga yang teratur dapat mengendalikan risiko diabetes. Manfaat olahraga bagi penderita diabetes antara lain:

  1. Membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh sehingga meningkatkan kemampuan metabolisme sel dalam menyerap dan menyimpan glukosa.
  2. Meningkatkan sirkulasi darah, terutama pada kaki dan tangan, di mana biasanya penderita diabetes memiliki masalah.
  3. Mengurangi stress yang sering menjadi pemicu kenaikan glukosa darah
  4. Penderita diabetes yang rajin berolah raga dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada obat.
Berikut adalah beberapa tips berolah raga bagi penderita diabetes (diabetesi):

  1. Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani program olah raga. Dokter akan merekomendasikan jenis olah raga apa yang boleh Anda lakukan sesuai dengan kondisi Anda. Dokter biasanya akan melarang Anda berolah raga bila:
* Glukosa darah Anda lebih dari 250 mg/dl.
* Anda memiliki gejala retinopati (kerusakan pembuluh darah pada mata), neuropati (kerusakan syaraf dan sirkulasi darah pada anggota badan), nefropati (kerusakan ginjal) dan gangguan jantung seperti jantung koroner, infark miokard, arritmia dan lainnya.

  1. Bila tidak ada larangan, mulailah dengan olah raga ringan seperti senam aerobik, berjalan, berenang, dan bersepeda. Olah raga aerobik tersebut bermanfaat memperdalam pernafasan dan meningkatkan kerja jantung. Bagi Anda yang tidak pernah berolahraga, awali dengan 10 – 20 menit setiap kali latihan, beberapa kali seminggu.
  2. Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bila memiliki masalah di kaki mereka. Sebelum berjalan sehat atau jogging, pastikan kenyamanan dan keamanan sepatu yang dipakai:
    * Selalu gunakan kaus kaki yang nyaman.
    * Periksa apakah ada krikil atau benda lain sebelum mengenakan sepatu.
  3. Hindari lecet atau goresan di kaki.
  4. Bila Anda memiliki masalah di kaki, sebaiknya pilih berenang, senam atau bersepeda yang tidak terlalu membebani kaki.
  5. Jangan mengangkat beban berat karena dapat meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba.
  6. Awali dan akhiri latihan dengan pemanasan dan pendinginan selama 5-10 menit untuk mengurangi risiko jantung dan cedera otot.
  7. Jangan menambah porsi latihan secara drastis. Setiap kali, naikkan hanya satu faktor saja (frekuensi, lama atau intensitas latihan).
  8. Kenakan tanda pengenal diabetes, agar orang tahu bila terjadi sesuatu dengan Anda. Hipoglikemi adalah risiko yang dapat terjadi sewaktu berolah raga. Kenaikan penyerapan glukosa oleh otot dapat menurunkan gula darah ke tingkat yang sangat rendah (hipoglikemi). Gejala hipoglikemi adalah badan gemetar, jantung berdebar, keringat bertambah, rasa lapar, pusing, lesu, bingung, dan perubahan mood yang cepat.
  9. Bila terkena gejala hipoglikemi:
    * Lakukan tes gula darah untuk mengecek.
    * Konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya jus atau manisan buah. Hindari makanan yang mengandung lemak karena menghalangi penyerapan glukosa oleh tubuh.
    * Istirahat selama 10 -15 menit dan lakukan pengecekan lagi sebelum melanjutkan latihan. Jangan meneruskan berolah raga bila gula darah di bawah 100 mg/dl.
    * Bila melanjutkan berolah raga, selalu waspada terhadap munculnya kembali gejala hipoglikemi.
    * Setelah selesai berolah raga, makanlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti ubi, roti, dan jagung.
  10. Lakukan pengetesan glukosa darah 12 jam setelah latihan yang agak berat untuk mengecek adanya hipoglikemi yang muncul setelah latihan (late onset).
  11. Berolahragalah dengan gembira. Untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi Anda berolahraga, bergabunglah dengan klub-klub olah raga diabetes yang ada di dekat tempat tinggal Anda.
Sumber : Persadia

Rasa Takut Pasti ada

Pertama di vonis kena diabetes masih santai... paling harus olahraga aja pikir saya. Sekarang-sekarang setelah banyak baca-baca soal diabetes kok makin dagdigdug yah ?? banyak banget komplikasi yang bisa terjadi dari diabetes seperti rabun, ginjal, jantung dan yang paling menakutkan adalah impoten !! oh tidak !!!

Beberapa hal yang berkelebat di pikiran saya antara lain :

1. harus minum obat sepanjang hayat
2. kalo obat udah gak kuat harus pake insulin sepanjang hayat
3. kulit gak boleh luka, kalo luka lama sembuhnya dan bisa di amputasi
4. kelamaan minum obat bisa kena jantung
5. banyak lagi kekhawatiran lainnya...

saya cukup cemas kawan, baru seminggu saya divonis kena diabetes tapi udah terlalu banyak informasi soal diabetes yang saya baca (internet rock!) dan kebanyakan informasi tersebut menakutkan saya,,,

Sejak seminggu lalu yang saya lakukan adalah berolahraga setiap pagi dan makan makanan yang disiapkan oleh istri yang memasak dipandu oleh fotokopian dari ahli gizi :p

saya cuma bisa nahan diri dan mencoba tidak tergoda makan makanan yg bukan dari istri.

Salam kenal

Kapan saya terkena diabetes ? Jujur saya akui saya tidak tahu. Awal Maret 2010, saya mengalami haus terus menerus dan di daerah tengggorokan serasa kering, hal itu dibarengi dengan keinginan untuk buang air kecil pada malam hari. Saya melakukan general check up dan apa yang terjadi ? gula darah saya 400 !!

Saya langsung dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam, dan disarankan untuk dirawat inap untuk menurunkan kadar gula darah saya. Yup, dokter bilang saya kena penyakit Diabetes tipe 2. Tiga hari saya dirawat inap. dan pada hari terakhir saya boleh pulang dengan gula darah 135 puasa dan 185 setelah puasa. Saya diberi dua macam obat yang harus diminum sebelum makan setiap hari.

Berbicara masalah diabetes, penyakit tersebut bukan hal baru bagi saya. Nenek saya meninggal karena diabetes, begitu pula adik dan kakak beliau banyak yang terkena diabetes. Saya yang sudah menyadari adanya garis diabetes dalam keluarga semasa remaja tidak berpola hidup sehat, makan sesuka hati, jarang berolahraga menyebabkan penyakit ini hinggap pada saya.

Saya, seorang pemuda berusia 28 Tahun mencoba untuk membagi kisah dan informasi tentang diabetes dalam kehidupan sehari-hari. Apa tujuannya ? Hanya untuk ikut ambil bagian dalam menyebarkan informasi soal diabetes kepada kawan-kawan yang lain.

Terimakasih.